Pura Lempuyang Luhur
Hutan yang menghampar hijau berbalut awan tipis dan udara segar khas
pegunungan sungguh membangkitkan ketakjuban yang begitu mendalam. Inilah
kesan yang tertinggal ketika kami mengunjungi Pura Lempuyang Luhur yang
berdiri kokoh di puncak bukit Gamongan, desa Purahayu, kecamatan Abang,
Kabuaten Karangasem, Bali. Pura yang termasuk Sad Kahyangan Jagat ini
(enam Pura besar di Bali) memiliki panorama alam yang sangat indah dan
menawan. Selain menikmati keindahan vegetasi dan kesejukan hawa
pegunungan, sepanjang pendakian pun anda dapat menikmati keindahan
gunung Agung yang mempesona. Menurut catatan sejarah, Pura Lempuyang Luhur merupakan tempat
berstananya Dewa Içwara yang berada di timur penjuru mata angin Bali.
Dewa Içwara atau Bhatara Agnijaya (Hyang Gnijaya) merupakan manifestasi
Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Bhatara Agnijaya yang disebut juga Dewa
Asthadhipalaka ini disejajarkan fungsi serta peranannya dengan Dewa
Brahma, Dewa Wisnu, Dewa Indra dan Dewa Shambu. Nama Sang Hyang Agnijaya
yang merupakan putra dari Sang Hyang Parameçwara (maksudnya sebagai
manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa) juga disebutkan di dalam Lontar
Dewa Purana Bangsul.
Wayan Lara pemandu lokal menyebutkan bahwa ada sejumlah tahapan yang wajib dilalui oleh para pemedek (umat) maupun wisatawan yang ingin mengunjungi Pura Lempuyang Luhur. Tahapan ini diawali dari Pura Penataran Agung Lempuyang yang memiliki bangunan dengan arsitektur khas Bali, kemudian Pura Telaga Mas dan Pura Telaga Sawang, kedua pura ini diyakini memiliki fungsi penyucian bagi umat atau wisatawan yang akan menuju puncak. Tahapan selanjutnya adalah Pura Lempuyang Madya, Pura Puncak Bisbis, Pasar Agung Lempuyang dan akhirnya Pura Lempuyang Luhur sebagai puncak dari rangkaian perjalanan. Hal menarik yang sekaligus menjadi keistimewaan Pura Lempuyang Luhur ini adalah tirta (air suci) yang berada di dalam serumpunan bambu yang tumbuh di area Pura Luhur tersebut
Wayan Lara pemandu lokal menyebutkan bahwa ada sejumlah tahapan yang wajib dilalui oleh para pemedek (umat) maupun wisatawan yang ingin mengunjungi Pura Lempuyang Luhur. Tahapan ini diawali dari Pura Penataran Agung Lempuyang yang memiliki bangunan dengan arsitektur khas Bali, kemudian Pura Telaga Mas dan Pura Telaga Sawang, kedua pura ini diyakini memiliki fungsi penyucian bagi umat atau wisatawan yang akan menuju puncak. Tahapan selanjutnya adalah Pura Lempuyang Madya, Pura Puncak Bisbis, Pasar Agung Lempuyang dan akhirnya Pura Lempuyang Luhur sebagai puncak dari rangkaian perjalanan. Hal menarik yang sekaligus menjadi keistimewaan Pura Lempuyang Luhur ini adalah tirta (air suci) yang berada di dalam serumpunan bambu yang tumbuh di area Pura Luhur tersebut
Ingat Bali, maka yang tergambar dipikiran kita adalah pantai, pura,
keadaan alam serta adat istiadatnya. Berbicara tentang pura, beribu pura
terdapat di pulau ini dan mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri
yang tidak diterdapat ditempat lain, dari sekian banyak pura tersebut
salah satunya adalah Pura Penataran Agung Lempuyang yang terletak di
Desa Adat Purwa Ayung, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem.
Pura Penataran Agung Lempuyang berada di kaki Bukit Bangle, untuk
sampai ke pura ini telebih dahulu harus menaiki tangga. Dari pura ini
kita bisa melihat pemandangan yang begitu indahnya dari kejauhan. Pura
penataran Agung lempuyang merupakan Pura Sad Kayangan. Pura ini terbagi
atas dua tingkat, di tingkat pertama terdapat bale wantilan, sedangkan
pada tingkat kedua terdapat atau bagian utama pura terdapat pelinggih
Manjangan Saluang, pelinggih Limas Sari, pelinggih Catu, di bagian
tengah terdapat Padmasana, Padma Ngelayang, pelinngih Gedong dan Padma
Kembar. Bagian timur terdapat pelinggih Gedong Sari, pelinggih Betel,
pelinggih Ratu Ngurah, dua pelinggih Gegitan, pelinggih Gedong Miyasa
dan Bale Puwedangan.
Upacara yang sering diadakan di pura ini adalah upacara Puja Wali
Manis Galungan. Banyak wisatawan yang datang kesini untuk melihat pura
ini sambil menikmati pemadangan alam disekitarnya.
Sampai saat ini awal mula pembangunan pura ini belum diketahui dengan
pasti, namun pemugaran pura ini dilakukan pada tahun 2001 guna untuk
tetap menjaga dan melestarikan bangunan pura.
Masyarakat sekitar pura pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani, ini bisa terlihat saat berada dilokasi.
Fasilitas yang terdapat di sekitar pura ini antara lain: warung makanan dan minuman, toilet dan area parkir yang cukup memadai.
Jarak tempuh yang diperlukan untuk tiba di pura ini memakan waktu
kira-kira 95 menit perjalanan dengan jarak tempuh lebih kurang 75 km
dari Kota Denpasar.
Bila berlibur ke Bali, pura Penataran Agung lempuyang ini bisa dijadikan salah satu alternatif pilih dari tujuan wisata anda.