Untuk
berkunjung ke lokasi, melewati gapura dan menuruni 315 anak tangga.
Gunung Kawi merupakan daerah situs purbakala sangat luas di temukan pada
tahun 1920, dan dibagi menjadi dua bagian terpisah yang dipisahkan oleh
Sungai Pakerisan, disana terdapat dua tebing, terdapat lima candi di
tebing sebelah timur dan empat candi di tebing sebelah barat dan juga
tempat bermeditasi. pada salah satu candi ada pahatan yang ditafsirkan
bahwa candi-candi yang ada di objek wisata ini berfungsi sebagai tempat
memuliakan roh Raja Udayana, warmadewa, Markata dan Anak Wungsu beserta
para selir Raja Anak Wungsu berikut pejabat dan perdana menteri saat
Raja Anak Wungsu memerintah.
Beberapa komplek candi lainnya di Sebelah Tenggara terletak wihara yang merupakan tempat tinggal atau asrama para Biksu/pendeta Budha diperkirakan pada abad ke 11 masehi, bisa dilihat di sini tercermin kehidapan beragama yang harmonis yang bisa sebagai contoh kita di kehidupan sekarang ini. Pura Gunung kawi sendiri tertata dan dijaga kelestariannya sampai sekarang, banyak sekali sumber air, pekaranga dengan taman tertata apik di sini, dan kolam air dipadu dengan panorama alam persawahaan yang membentang indah tentu merupakan situs sejarah yang selalu menarik untuk dikunjugi.
Beberapa komplek candi lainnya di Sebelah Tenggara terletak wihara yang merupakan tempat tinggal atau asrama para Biksu/pendeta Budha diperkirakan pada abad ke 11 masehi, bisa dilihat di sini tercermin kehidapan beragama yang harmonis yang bisa sebagai contoh kita di kehidupan sekarang ini. Pura Gunung kawi sendiri tertata dan dijaga kelestariannya sampai sekarang, banyak sekali sumber air, pekaranga dengan taman tertata apik di sini, dan kolam air dipadu dengan panorama alam persawahaan yang membentang indah tentu merupakan situs sejarah yang selalu menarik untuk dikunjugi.