Ini adalah pura terakhir dari rangkaian
tirta yatra kita di daerah Pulaki. Pura ini berlokasi di
seberang persis dari Pura Agung Pulaki dan di atas tepi
laut. Benar-benar indah. Pada sore hari menjelang matahari
tenggelam jika kita berada di atas sana maka kita akan menyaksikan
betapa indahnya Pulau Menjangan
yang tampak dengan jelas. Jalan menuju pura sedikit menanjak,
dengan berjalan kaki kita dapat menikmati suara ombak dan
suara kendaraan yang lewat. Desain arsitektur pura ini lebih
mirip dengan ornamen Cina dan juga di desain oleh Ida Bagus
Tugur. Benar-benar indah dan menyenangkan karena sedikit
berada pada ketinggian. Duduklah dengan santai setelah semua
Banten Pejati dihaturkan, maka pejamkanlah mata sedikit
untuk bermeditasi sejenak sembari Jero Mangku menghaturkan
persembahan kita. Sebelumnya nyalakan dupa dan asaplah tangan
dengan mantram Karasedana. Dengarkanlah deburan ombak di
pantai, lemaskanlah otot-otot kita yang sudah kita pacu
keliling ke-empat pura lainnya. Rileks sejenak, rasakan
vibrasi yang memasuki seluruh sel-sel tubuh kita. Setelah
Jero Mangku selesai, kembalilah dari meditasi dan siap untuk
menghaturkan Panca Sembah. Segar rasanya setelah keliling
lima pura dalam rangkaian bertirta yatra di daerah Pulaki.
Demikianlah acara kita dan saat kembali
menuju ke rumah cari tempat yang bagus sambil menikmati
pemandangan, kiranya semua prasadam atau lungsuran dapat
dinikmati dengan santai.
Catatan: Jika perjalanan dilakukan dari Denpasar melalui
Gilimanuk, sebaiknya juga kalau dilakukan persembahyangan
di Pura Rambut Siwi.