Kamis, 06 Desember 2012

Pura Kertekawat

Kedengarannya seperti Kerteg Kawat, sehingga seolaholah kita dihadapkan pada sebuah keadaan di mana kita harus melintasi jembatan gantung seperti jembatan sisa jaman Belanda yang ada di Blahbatuh. Ternyata tidak demikian, sebenarnya adalah "Pura Kertekawat". Pura ini berlokasi paling timur dari lima pura yang kita akan tuju di daerah Pulaki . Berbeda dengan pura-pura yang berada di sebelah barat yang hampir sebagian besar didesain oleh Ida Bagus Tugur, maka pura ini bentuk pelinggihnya hampir sama dengan pura-pura yang ada di Bali selatan. Masih tergolong baru dan ditata dengan apik. Kalau kita duduk dan melepaskan pandangan kita maka di balik semua pelinggih adalah perbukitan yang indah dengan dataran di kaki bukit yang ditumbuhi pohon jagung. Lokasi pura ini juga agak jauh dari jalan raya sehingga tidak ada suara mobil yang mengusik keheningan kita untuk bersujud.
Seorang Pemangku akan selalu siap untuk menghantarkan bakti kita dan juga akan siap memaparkan nama-nama pelinggih serta siapa yang melinggih. Tidak ada jaba tengah sehingga begitu masuk kita sudah sampai di halaman paling tengah alias jeroan. Lokasi pura yang datar sehingga kesannya agak ke Bali selatan. Di sinipun kita tidak perlu tergesagesa karena memang lingkungan yang ada mendukung untuk tidak diburu oleh pemedek lain, terkecuali kalau kita tangkil pada hari piodalan.