Selasa, 04 Desember 2012

Hari Raya Siwaratri

Hari Raya Siwaratri adalah hari raya yang dirayakan oleh umat Hindu pada prawaning tilem kapitu atau sehari sebelum tilem yang merupakan malam yang paling gelap dan sasih kepitu merupakan lambang dari sapta timira. Biasanya bertemunya hanya setahun sekali. Jika di urut dari asal katanya, siwa itu dapat diartikan sebagai terang dan ratri itu dapat diarikan gelap. Jadi Siwaratri dapat diartkan bahwa yang terang telah menjadi gelap dan yang gelap menjadi terang kembali. Ilustrasi tersebut untuk menggambarkan kondisi perjalanan kita sebagai manusia. Dalam diri manuasia bersemayam tuhan beserta sifat – sifat ketuhanan, namun seiring perjalanan hidup, kegelapan dan ilusi duniawi membuat manuasia semakin lupa akan asal dan jati diri.
Siwaratri juga mengandung pengertian malam renungan suci atau malam pengampunan dosa. Peringati Hari Siwaratri di lakukan setahun sekali kira kira pada bulan Januari sehari sebelum bulan mati.
Kata “Siwaratri” berasal Siwa dan Ratri. Siwa artinya Tuhan/Puncak dan dalam bahasa sangsekerta bisa juga mengandung pengertian baik hati, memaafkan, harapan dan kebahagian dan Ratri artinya malam atau kegelapan. Siwaratri berarti puncak malam.  Saat hari raya Siwaratri ini dilaksanakan tidak diperbolehkan tidur, harus dalam keadaan keterjagaan dan diwajibkan melaksanakan serangkaian kegiatan.
Adapun Kegiatan tersebut :
  1. Monabrata(berdiam diri dan tidak berbicara) Pelaksaaan Monabrata ini berlangsung dari pagi  dan dilakukan selama 12 jam ( dari jam 06:00 s/d jam 18:00  waktu setempat).
  2. Upawasa/puasa(tidak makan dan minum) Pelaksaaan puasa ini berlangsung dari pagi  dan dilakukan selama 24 jam ( dari jam 06:00 s/d 06:00 waktu setempat ) apa bila waktu sudah 12 jam boleh makan & minum namun yang diperbolehkan hanya nasi putih dengan garam dan air putih saja
  3. Mejagra(terjaga/tidak tidur).pelaksanakan Mejagra ini berlangsung dari pagi sampai pagi besoknya lagi dilakukan selama 36 jam ( dari jam 06:00 s/d 18:00 waktu setempat ) sampai keesokan harinya
Bila melakukan Monabrata dan puasa akan mendapatkan pahala/berkah, namun bila hanya melakukan mejagra/terjaga tidak mendapatkan  pahala/berkah apa apa
Akhir dari kegiatan, dilaksanakan sembahyangan, dan memohon pada Sang Hyang Siwa ( Tuhan Yang Maha Esa ) agar diberikan berkah dan ampunan dari segala dosa yang telah diperbuat selama ini dan dikembaliakn suci seperti bayi yang terlahir kedunia. Dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan diatas  adalah untuk peningkatan kwalitas keimanan. Saat melaksanakan Siwaratri ini diharapkan seluruh umat Hindu dapat mengisi dengan kegiatan kegiatan yang bersifat kerohanian seperti mengadakan diskusi tentang keagamaan, mendalami ajaran agama dan membaca kitab Weda
Hari Raya  Siwaratri adalah hari raya  peleburan dosa yang tujuan untuk melakukan perenungan atas diri dari segala dosa yang telah diperbuat dan memohon kepada Sang Hyang Siwa ( Tuhan Yang Maha Esa )agar diberikan pencerahan kebersihan hati kembali.
Untuk anda yang ingin kembali fitri atau suci sebaiknya anda datang ke bali dan menyaksikan keadaan upacara peleburan/pengampunan dosa ini, dimana disitu anda akan menemukan perbedaan yang benar benar lain dari yang pernah anda alami dan jalani dikehidupan sehari hari.
Dari rangkaian pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Hari Raya  Siwaratri adalah hari raya yang bertujuan memberikan pengajaran kepada manusia dan umat Hindu Khususnya agar kembali membersikan dan memperbaiki diri dengan melakukan serangkain upacara atau petunjuk yang telah diajarkan oleh  Sang Hyang Siwa ( Tuhan Yang Maha Esa ), di hari ini juga diharapkan segala perbuatan yang tidak  baik yang pernah di lakukan agar di tinggalkan dan kembali keajaran agama dan juga lebih mendekatkan diri ke Sang pencipta,  agar benar benar dapat di pahami dan dijalankan dikehidupan sehari hari. selalu berusaha melakukan kebaikan dan menjauhi segala larangannya agar tercapai apa yang kita inginkan dan harapkan.