Jumat, 03 Februari 2012

Dampak Ciuman


Ratusan juta jam, mungkin juga lebih, total waktu di dunia yang dibuang orang-orang buat berciuman merayakan Valentine Day beberapa pekan silam.


Di beberapa negara, pada Hari Kasih Sayang itu berciuman malah dilombakan. Namun, siapa nyana di balik berciuman nimbrung sejumlah penyakit.



Benar. Jurnal kesehatan Inggris pekan silam menurunkan hasil sebuah riset ihwal akibat buruk berciuman. Memang bukan hal baru kalau berciuman bisa menularkan bibit penyakit. Namun, ada jenis penularan yang bisa berkomplikasi ke selaput otak lewat berciuman. Gara-gara berciuman, selaput otak berisiko jadi meradang (meningitis).



Dari dulu sudah disadari kalau ribuan, bahkan jutaan, kuman yang bersarang di rongga mulut bisa berpindah ke pasangan saat berciuman. Kuman tersebut bertukar tempat kendati sekadar lewat ciuman biasa. Ciuman bibir saja pun sudah bisa memindahkan sekian banyak kuman, apalagi yang lebih dari itu. Berciuman gaya Prancis, Ciuman ala Prancis berisiko Baku tular. Bibit penyakit yang ada di masing-masing mulut pasangan saling bertukar tempat. Semua orang perlu berpikir ulang sebelum melakukan kegiatan itu. Berciuman Prancis tergolong model berciuman yang diawali dengan mulut masing-masing terbuka selebar mulut kuda nil, lalu melumat lidah, dan lidah menjelajah sampai ke dalam mulut pasangan berciuman (deep throat)
Tak perlu sampai harus berciuman Prancis karena sekadar ciuman bibir saja pun virusnya sudah mudah berpindah dan mulut ke mulut lewat air liur (saliva).



Perpindahan air liur dari mulut sehat ke mulut sakit itulah yang ikut memindahkan virus penyebabnya. Selang beberapa hari sang pasangan tertular, dan penyakitnya pun berjangkit. Jenis virus Epstein-Barr yang menjadi penyebab kissing disease. Virus ini tergolong pemain lama dan sejak dulu sudah dikenal di dunia medis.



Dia juga yang kemudian disebut-sebut sebagai penyebab beberapa jenis penyakit lain bila masih beredar dalam darah penderita. Boleh disebut antara lain sebagai salah satu faktor penyebab serangan jantung koroner, selain sebagai pencetus kanker leher rahim
Nama resmi kissing disease sebetulnya Infectious Mononucleiosis, yang hampir selalu mengintai pasangan yang doyan sekali berciuman, entah dengan siapa saja, yang penting ada bibirnya
Seperti awal penyakit flu, awal kissing disease memang hanya demam biasa yang tidak spesifik. Demam biasanya disertai rasa tidak enak di tenggorokan, badan sangat lemah, bahkan letih berkepanjangan, mengantuk berat, dan pusing terus-menerus, selain keluhan tidak enak di perut. Keluhan dan gejala begini berlangsung bisa sampai berminggu-minggu, bahkan sampai enam mingguan. Periksa Darah
Untuk memastikan benar virus genit itu penyebabnya, perlu dilakukan pemeriksaan darah khusus untuk Epstein- Barr, lalu dibuat kultur. Dari sana akan kedapatan virus penyebab jika benar memang itu penyakitnya.



Lalu mau apa? Benar. Tahu pasti bahwa itu kissing disease lalu mau apa? Antivirus tidak ada, selain membiarkan pasien lebih banyak beristirahat memulihkan sistem kekebalan tubuh agar mampu melawan virusnya secara bersendiri.



Tentu perlu dibarengi asupan menu berprotein tinggi, selain puasa berciuman dulu, dengan siapa pun, termasuk tidak mencium atau mengecup anak, dan anak kecil. Tidak juga mengecup pacar atau istri,
Anggapan sekadar kissing disease yang umumnya bisa menyembuh sendiri tanpa menyisakan apa-apa bila daya tahan tubuh kuat, bukan tanpa masalah. Dari beberapa temuan terungkap kalau riwayat pernah terkena penyakit akibat berciuman ini berkorelasi dengan risiko terkena kanker kelenjar getah bening (Hodgkin) yang mematikan.
Karena proses penyakitnya terjadi di selaput otak (meningen), ada bagian otak yang menjadi rusak. Yang sering terjadi berupa kehilangan pendengaran, gangguan belajar, kebutaan, bahkan sampai kelumpuhan.



Kelumpuhan mungkin tidak langsung terjadi begitu penyakit mereda. Dalam proses perjalanan penyakitnya, kelumpuhan biasanya berlangsung perlahan-lahan.



Jaringan otak ada yang menjadi layu, kemudian rusak, dan sel-sel nya mengalami kematian akibat terinfeksi. Bagian otak yang menjadi mati itulah yang bila menimpa bagian motorik otak, yang bisa berakhir dengan kelumpuhan, selain kemungkinan bisa teijadi gangguan otak lainnya.
Virus Cytomegalo juga ditularkan lewat berciuman, nyaris tanpa gejala. Orang baru tahu kalau mengidap virus ini jika diperiksa darahnya. Bila virus ini diidap wanita hamil, berisiko anak di kandungannya bakal mengalami kecacatan. Karena itu, penting memeriksa adanya penyakit ini sebagai bagian dan pemeriksaan pranikah (TORCH test).
Hal lain yang perlu diingat, bahwa berciuman juga berpotensi memindahkan virus Herpes mulut (HVS1). Mereka yang sering seriawan lantaran virus herpes mulut, berpotensi menularkan virusnya juga bila berciuman dengan pasangannya yang sehat, Bahkan, kedapatan pula kalau virus HIV bisa ditularkan lewat berciuman Prancis. Virus HIV dulu disangsikan dapat menular lewat berciuman, tetapi kini terungkap sudah. Kasus penularari AIDS lewat berciuman sudah terbukti ada. The Center for Disease Control & Prevention (CDC), AS, mela porkan kasus penularan HIV lewat deep kissing (1994) menimpa seorang wanita akibat pacarnya pengidap HIV